
Dislokasi terjadi ketika ujung tulang di persendian terpisah dari tempat aslinya, biasanya akibat dari cedera atau trauma. Dislokasi dapat terjadi pada persendian mana saja pada tubuh manusia, tetapi yang paling umum terjadi pada persendian bahu, lutut, siku, atau pergelangan tangan.
Gejala dislokasi meliputi:
- Nyeri hebat pada persendian yang terkena
- Kesulitan atau nyeri saat mencoba menggunakan bagian tubuh yang terkena dislokasi
- Bengkak atau kemerahan pada area yang terkena dislokasi
- Persendian yang terkena dislokasi terlihat tidak normal atau bergeser dari posisi aslinya (pada beberapa kasus)
Penanganan dislokasi biasanya meliputi mengembalikan ujung tulang ke tempat aslinya (reduksi), yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih. Reduksi dapat dilakukan dengan cara manual, dengan mendorong tulang kembali ke posisi semula, atau dengan menggunakan anestesi lokal atau umum. Setelah reduksi, pasien biasanya direkomendasikan untuk istirahat dan menghindari aktivitas yang berat pada persendian yang terkena dislokasi.
Pencegahan dislokasi dapat dilakukan dengan menghindari cedera atau trauma pada area tubuh yang rentan terhadap dislokasi. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dislokasi antara lain adalah menghindari aktivitas yang berisiko tinggi terhadap cedera, menghindari gerakan yang tiba-tiba dan keras pada persendian, menjaga kekuatan dan fleksibilitas otot, serta menggunakan alat pelindung saat melakukan aktivitas berisiko tinggi.