Low vision atau penglihatan rendah adalah kondisi di mana seseorang memiliki gangguan pada penglihatannya yang membuatnya sulit untuk melihat atau membaca dengan jelas, bahkan dengan kacamata atau lensa kontak. Orang dengan low vision masih memiliki sisa kemampuan penglihatan, tetapi kondisi tersebut dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari.
Penyebab dari low vision bisa bermacam-macam, termasuk kondisi medis seperti degenerasi makula terkait usia, katarak, glaukoma, retinitis pigmentosa, dan diabetes. Low vision juga dapat disebabkan oleh cedera pada mata atau otak.
Gejala dari low vision termasuk kesulitan membaca, menulis, mengemudi, dan melakukan tugas-tugas sehari-hari lainnya. Orang dengan low vision juga mungkin mengalami sakit kepala, mata lelah, dan ketegangan otot pada wajah dan leher akibat upaya untuk melihat dengan lebih jelas.
Diagnosis dari low vision biasanya dilakukan oleh dokter mata dengan melakukan pemeriksaan mata dan tes penglihatan. Pemeriksaan tambahan mungkin diperlukan, seperti tes lapangan visual atau tes warna.
Perawatan dari low vision meliputi penggunaan kacamata atau lensa kontak, perawatan medis untuk kondisi yang mendasari, dan bantuan visual seperti kacamata pembesar, perangkat baca elektronik, atau bantuan untuk memperbesar layar pada komputer atau telepon seluler.
Orang dengan low vision juga dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti mengurangi cahaya silau, mengatur pencahayaan dengan baik, dan menggunakan kontras warna yang tinggi pada benda-benda seperti baju dan piring makan.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata jika Anda mengalami gejala low vision untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Dengan perawatan yang tepat, orang dengan low vision dapat mengurangi dampak dari kondisi tersebut dan terus menjalani kehidupan yang produktif dan mandiri.