Myom, atau yang lebih dikenal sebagai mioma uteri, adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim (uterus). Tumor ini terbentuk dari jaringan otot polos yang mengalami pertumbuhan berlebihan. Meskipun istilah “tumor” sering menimbulkan kekhawatiran, myom pada dasarnya tidak bersifat kanker dan jarang berubah menjadi kanker.
Jenis-jenis Myom
Myom bisa tumbuh di berbagai bagian rahim dan dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan lokasinya:
1. Myom Subserosa: Tumbuh di luar dinding rahim dan berkembang ke arah luar, menuju rongga panggul. Myom jenis ini jarang mempengaruhi menstruasi, tetapi dapat menyebabkan tekanan pada organ lain.
2. Myom Intramural: Tumbuh di dalam dinding otot rahim dan merupakan jenis yang paling umum. Myom ini dapat menyebabkan rahim membesar dan berpotensi menyebabkan nyeri dan perdarahan menstruasi yang berat.
3. Myom Submukosa: Tumbuh di bawah lapisan dalam rahim (endometrium) dan dapat menyebabkan menstruasi yang sangat berat dan berkepanjangan. Myom ini juga dapat mempengaruhi kesuburan.
4. Myom Pedunkulata: Tumbuh di luar rahim dan menempel pada rahim dengan batang sempit. Jenis ini dapat menyebabkan nyeri jika batangnya terpelintir.
Gejala Myom
Banyak wanita dengan myom tidak mengalami gejala apa pun. Namun, gejala dapat muncul tergantung pada ukuran, jumlah, dan lokasi myom. Gejala umum yang mungkin dirasakan antara lain:
– Perdarahan menstruasi yang sangat berat atau berkepanjangan
– Nyeri atau tekanan di panggul
– Sering buang air kecil
– Kesulitan mengosongkan kandung kemih
– Sembelit
– Nyeri punggung atau kaki
– Pembesaran perut atau sensasi penuh di perut bagian bawah
Penyebab Myom
Penyebab pasti myom belum diketahui, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko perkembangan myom, termasuk:
– Genetik: Riwayat keluarga dengan myom dapat meningkatkan risiko.
– Hormon: Estrogen dan progesteron, hormon yang merangsang perkembangan lapisan rahim selama setiap siklus menstruasi, dapat memicu pertumbuhan myom.
– Faktor lainnya: Kehamilan, menstruasi awal, dan obesitas juga bisa berperan dalam peningkatan risiko myom.
Diagnosis dan Pengobatan
Diagnosis myom biasanya dilakukan melalui pemeriksaan panggul, ultrasonografi (USG), atau pencitraan lain seperti MRI. Tindakan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menilai ukuran, jumlah, dan lokasi myom.
Pengobatan myom tergantung pada gejala, ukuran, dan lokasi myom serta keinginan untuk hamil. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
– Pengawasan: Jika myom tidak menyebabkan gejala atau hanya gejala ringan, dokter mungkin menyarankan pemantauan rutin tanpa pengobatan aktif.
– Obat-obatan: Obat hormonal dapat membantu mengontrol gejala seperti perdarahan berat dan nyeri.
– Prosedur non-invasif: Misalnya, embolisasi arteri uterina untuk memotong suplai darah ke myom, menyebabkan myom mengecil.
– Operasi: Miomektomi (pengangkatan myom) atau histerektomi (pengangkatan rahim) dapat dilakukan pada kasus yang lebih parah atau ketika terapi lain tidak efektif.
Kesimpulan
Myom adalah kondisi umum yang mempengaruhi banyak wanita. Meskipun biasanya jinak, myom dapat menyebabkan gejala yang signifikan dan memerlukan perawatan medis. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki kekhawatiran tentang myom, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pilihan pengobatan yang tepat.
#Myom #MiomaUteri #KesehatanWanita #TumorJinak #KesehatanReproduksi #PerdarahanMenstruasi #KesehatanRahim #GejalaMyom #PengobatanMyom #InfoKesehatan