Pada Rabu, 28 Mei 2025, Ruang Qatar Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RST DD) dipenuhi semangat kebaikan. Para insan yang peduli pada kemanusiaan dan pengabdian berkumpul untuk menjajaki kolaborasi antara Dompet Dhuafa—khususnya RST DD dan LKC (Layanan Kesehatan Cuma-Cuma)—dengan komunitas Alumni Keluarga Muslim Citibank (AKMC).
Ketua Umum AKMC Kukuh Budisaroso, menyampaikan semangat AKMC untuk tidak hanya menjadi komunitas alumni, tetapi juga agen perubahan sosial.
“AKMC siap berkontribusi nyata. Kolaborasi dengan Dompet Dhuafa adalah langkah konkret mewujudkan cita-cita sosial, terutama di sektor kesehatan untuk dhuafa,” ujarnya. Ia berharap kolaborasi ini dapat berkembang menjadi program berkelanjutan, seperti layanan kesehatan, edukasi preventif, hingga mobilisasi dana sosial produktif.
Ketua Yayasan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa, Ismail A. Said, menyampaikan bahwa potensi wakaf di Indonesia bisa mencapai Rp180 triliun per tahun. Sayangnya, potensi ini masih belum tergarap maksimal.
“Wakaf bukan hanya ibadah, tapi juga investasi sosial. Kami di Dompet Dhuafa mengembangkan konsep wakaf produktif, bukan hanya membangun rumah sakit, tapi juga membuka lapangan kerja dan sistem layanan gratis yang berkelanjutan,” jelasnya.
RST DD sendiri sudah membuktikan dampaknya. Lebih dari 80% pasien yang dilayani adalah dhuafa dari Jabodetabek, sementara 20% berasal dari luar daerah. Dana wakaf sebesar Rp25 triliun telah mengalir ke berbagai program kesehatan Dompet Dhuafa. Dalam sesi presentasi yang dipandu oleh drg. Rima Pebrianti dari Wakil Direktur RST DD, peserta diajak mengenal lebih dalam tentang ekosistem layanan kesehatan Dompet Dhuafa. Ia menjelaskan bahwa RST DD, sebagai rumah sakit wakaf pertama, berdiri sejak 2011 dan menjadi pionir dalam pelayanan kesehatan berbasis filantropi Islam.