Mengenal Stunting dan Wasting
Stunting adalah suatu kondisi di mana tinggi badan seseorang kurang dari normal untuk usia dan jenis kelaminnya, disebabkan oleh kurangnya gizi selama masa pertumbuhan. Wasting adalah suatu kondisi di mana berat badan seseorang kurang dari normal untuk tinggi badan dan usia, disebabkan oleh kurangnya asupan gizi atau infeksi berat. Kedua kondisi ini menunjukkan masalah gizi buruk dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan anak secara keseluruhan. Prevalensi stunting berbeda-beda antar negara dan bahkan antar wilayah dalam satu negara, tetapi secara global, prevalensi stunting masih cukup tinggi, terutama di negara-negara berkembang.
Penyebab
Penyebab stunting dan wasting meliputi:
- Kurangnya asupan gizi seimbang dan bergizi, khususnya zat besi, protein, dan vitamin
- Infeksi berulang seperti diare dan infeksi saluran pernapasan
- Sanitasi dan air bersih yang buruk
- Faktor sosial ekonomi, seperti keterbatasan akses terhadap makanan dan layanan kesehatan
- Kehamilan yang tidak sehat dan partus prematur
- Penyakit kronis dan imunodefisiensi
- Pola asuh dan perilaku ibu dalam memberikan makan dan perawatan anak.
Diagnosis
Diagnosis stunting dan wasting biasanya dilakukan oleh dokter anak atau tenaga kesehatan yang berpengalaman.
Diagnosis stunting dan wasting meliputi beberapa tahap sebagai berikut:
- Pemeriksaan tinggi dan berat badan: Tinggi dan berat badan anak akan diukur dan dibandingkan dengan standar pertumbuhan untuk usia dan jenis kelamin.
- Anamnesis: Dokter akan meminta riwayat kesehatan dan makan anak, serta melakukan pemeriksaan fisik.
- Tes laboratorium: Jika diperlukan, dokter dapat melakukan tes darah dan urin untuk memastikan adanya masalah gizi atau infeksi.
- Evaluasi antropometri: Pemeriksaan tinggi dan berat badan dapat diterjemahkan menjadi indeks antropometri seperti Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Rasio Tinggi-Berat (THR).
- Penentuan diagnosis: Setelah melakukan pemeriksaan dan evaluasi, dokter dapat menentukan apakah anak mengalami stunting atau wasting, dan menentukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah gizi.
Penting untuk diingat bahwa diagnosis stunting dan wasting harus dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang berpengalaman, dan bahwa tindakan yang tepat harus diambil untuk mengatasi masalah gizi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Top of Form
Penanganan
Penanganan Stunting dan Wasting
Untuk menangani anak yang mengalami stunting, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Memberikan asupan gizi yang seimbang dan bergizi, khususnya makanan yang kaya akan protein, zat besi, dan vitamin
- Memberikan layanan kesehatan, seperti imunisasi dan perlindungan terhadap infeksi
- Memperbaiki sanitasi dan akses air bersih
- Memberikan akses layanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui
- Menumbuhkan pola asuh dan perilaku ibu dalam memberikan perawatan dan makan yang baik pada anak
- Memberikan layanan kesehatan dan gizi bagi anak secara komprehensif, termasuk screening dan tatalaksana terhadap infeksi dan penyakit kronis.
Dampak
Stunting memiliki beberapa akibat negatif, antara lain:
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak
- Rendahnya kapasitas fisik dan intelektual
- Kejadian infeksi yang sering
- Menurunnya kinerja sekolah dan produktivitas bekerja
- Menurunnya kemampuan membuat keputusan dan mengatasi masalah
- Peningkatan risiko terkena penyakit dan kematian dalam jangka panjang.
Bottom of Form
Untuk mencegah stunting, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:
- Memberikan asupan nutrisi yang cukup dan bergizi pada ibu hamil dan bayi
- Promosi menyusui eksklusif selama 6 bulan
- Pemberian supplementasi zat besi dan vitamin A pada ibu dan anak
- Peningkatan akses air bersih dan sanitasi
- Edukasi kesehatan dan gizi bagi ibu dan keluarga
- Penyediaan lingkungan yang aman dan bersih untuk memperkuat imunitas anak
- Program pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.