
Peritonitis adalah kondisi medis yang ditandai oleh peradangan pada lapisan selaput tipis yang melapisi dinding dalam perut, yang disebut peritoneum. Kondisi ini dapat terjadi akibat infeksi atau iritasi pada peritoneum. Peritonitis dapat terjadi secara tiba-tiba (akut) atau berkembang secara perlahan-lahan (kronis) dalam waktu beberapa minggu atau bulan.
Beberapa gejala peritonitis yang umum meliputi:
- Nyeri perut yang hebat dan semakin parah, terutama saat ditekan atau saat bergerak
- Kembung dan perut kaku
- Demam, menggigil, dan keringat dingin
- Mual dan muntah
- Kehilangan nafsu makan
- Konstipasi atau diare
- Kesulitan bernafas
Penanganan peritonitis biasanya melibatkan pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi, serta tindakan bedah untuk mengangkat jaringan atau organ yang meradang dan membersihkan area yang terinfeksi. Dalam beberapa kasus, terapi cairan intravena mungkin diberikan untuk menjaga cairan tubuh dan tekanan darah yang stabil.
Peritonitis adalah kondisi medis serius yang memerlukan perawatan medis segera. Jika Anda mengalami gejala peritonitis, segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat terdekat. Pencegahan peritonitis meliputi menjaga kesehatan yang baik, menghindari cedera pada perut, mengobati kondisi medis yang mendasar, serta menghindari tindakan yang dapat merusak dinding perut, seperti penusukan atau tusukan.
Tindakan operasi yang dilakukan umumnya adalah Laparotomi. Operasi laparotomi adalah operasi besar yang melibatkan pembukaan perut untuk memperbaiki atau mengangkat organ internal yang bermasalah. Prosedur ini dapat dilakukan untuk berbagai kondisi medis, seperti penyakit usus besar, hernia, tumor ovarium, dan masalah kandung kemih.
Selama operasi laparotomi, dokter akan membuat sayatan pada perut untuk mengakses organ yang ingin dioperasi. Setelah itu, organ yang bermasalah dapat diperbaiki atau diangkat. Setelah operasi selesai, sayatan pada perut biasanya dijahit atau dilapisi dengan lem medis.
Operasi laparotomi sering memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama daripada operasi minor. Pasien mungkin perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari setelah operasi dan memerlukan bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari selama beberapa minggu atau bahkan bulan setelah operasi.
Meskipun operasi laparotomi seringkali efektif dalam mengatasi masalah medis yang mendasar, seperti semua jenis operasi, risiko komplikasi juga ada. Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk infeksi, perdarahan, kerusakan organ, dan pembentukan bekuan darah.
Penting untuk membicarakan risiko dan manfaat operasi laparotomi dengan dokter dan mempersiapkan diri dengan baik untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan setelah operasi.