Bell’s palsy adalah kondisi medis yang menyebabkan kelumpuhan sementara pada wajah. Kelumpuhan terjadi karena kerusakan pada saraf wajah yang mengontrol otot-otot wajah. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk menggerakkan bagian wajah, seperti mengedipkan mata atau mengunyah makanan.
Penyebab Bell’s palsy masih belum diketahui dengan pasti, tetapi kemungkinan berkaitan dengan infeksi virus, peradangan, atau faktor lingkungan. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami Bell’s palsy termasuk infeksi virus, kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit autoimun, dan cedera pada wajah atau kepala.
Gejala Bell’s palsy termasuk kesulitan menggerakkan wajah, seperti kesulitan mengedipkan mata atau tersenyum, kelopak mata bawah yang jatuh, sakit atau rasa tidak nyaman di belakang telinga atau di sekitar rahang, serta penurunan kemampuan untuk merasakan rasa di bagian wajah tertentu.
Diagnosis Bell’s palsy didasarkan pada gejala dan pemeriksaan fisik. Tes lain, seperti tes darah atau pencitraan seperti MRI, mungkin diperlukan untuk memastikan tidak ada masalah lain yang mendasar.
Perawatan untuk Bell’s palsy dapat meliputi obat pereda nyeri, kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, dan fisioterapi untuk membantu memulihkan otot wajah.
Prognosisnya bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan waktu pengobatan dimulai. Kebanyakan orang pulih sepenuhnya dalam beberapa bulan, tetapi beberapa orang mungkin mengalami gejala yang bertahan lama atau permanen. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala Bell’s palsy untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.