Mengidentifikasi risiko di rumah sakit umumnya dilakukan dengan membuat daftar risiko atau dikenal dengan nama risk register.
Pertama-tama, rumah sakit harus mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi, seperti kesalahan medis, kecelakaan kerja, keamanan pasien, dan sebagainya. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan audit internal dan eksternal, mengumpulkan data, serta melakukan observasi dan wawancara dengan staf medis.
Apa saja isi risk register rumah sakit?
Pertama, risiko operasional
Terdiri atas risiko aspek klinis dan aspek non klinis
Risiko klinis termasuk aspek penanganan pasien, risiko pengunaan alat medis, terkait salah input data rekam medis, terkait risiko pasien jatuh, risiko infeksi airborne, risiko terkena cairan tubuh pasienm, risiko alat medi tidak berfungsi, risiko salah identitas, dan lainnya tergantung unit yang membuatnya
Risiko non klinis misalnya terkait dengan proteksi kebakaran, Keamanan, Keselamatan, B3, utilitas dan alat kesehatan, tanggap darurat dan bencana dll)
Kedua, Risiko keuangan
Misalnya terkait dengan pembayaran pasien yang tidal lancer, atau kerusakan alat medis atau sarana yang berdampak pengeluaran rumah sakit
Ketiga, Risiko reputasi
Ini terkait dengan reptasi rumah sakit yang terganggu karena antara lain adanya complain dari pasien atau keluarga
Keempat, Risiko Strategi
Misalnya terkait pemilihan mekanisme rujukan yang tidak sesuai dengan ketentuan penjamin,
Kelima, Risiko Legalitas
Misalnya terkait dengan perizinan rumah sakit, perizinan sarana seperti alat rontgen yang belum tuntas, atau perizinan tenaga Kesehatan (SIP) yang bekum selesai
Setiap jenis risiko dituliskan dan menjadi satu faktor risiko.